Keluarga Samara The Series

                                                                                          Ikal Pulang
Dengan tergopoh-gopoh putra ketiga dari Bu Prih itu membawa kue-kue mungil berbentuk bintang. Aku disuruh mencicipinya. Ternyata enak. Ikal menceritakan bahwa dia baru saja dari rumah gurunya membuat kue mangkok. Cara membuatnya sangat mudah. Katanya sang guru sangat mulia. Gurunya selalu engajarkan bahwa ilmu itu untuk disebarkan seperti halnya ilmu masak pun harus disebarkan. Soal uang itu datangnya dari Allah jadi tak usah khawatir. Ikal pun mempraktikkannya di rumah lalu ia membagi-bagikan pada nenek saudara dan tetangga.

Catatan: Hidup itu untuk berbagi. Sebaik2 manusia adalah yg bermanfaat utk orang lain.

Keluarga Samara The Series

Aku benar2 terharu. Ibu Prih sungguh luar biasa. Demi membantu adik iparnya yg sedang berembug ttg pernikahan anaknya, ia mau mencuci piring dan gelas tanpa dibantu. Sebuah kekeluargaan yg besar. Lalu, aku juga terharu dgn adanya pulpen si kriwil yh hilang ia pura2 ngasihkan pulpen dr kakak kriwil dulu biar tak marah si kriwi. Sungguh aku merasa sangat bersyukur bisa tinggal di rumah mereka. setiap  malam sblm tidur Bu prih mengunjungi kamar si kakak ke3. Menaruh 5 lembar ribuan utk uang saku kuliah. Setelah urusan kelar baru ia bersiap tidur dan bangun dini hari utk kembali mersiapkan pekerjaan di pasar. Sungguh tak kenal lelah. Mujahidah itu .

ACC
Satu kata yang sangat dinanti2 para mahasiswa semester akhir. Akhirnya setelah berbulan-bulan, berminggu-minggu,berhari-hari, berjam-jam, bermenit-menit, dan berdetik-detk kunanti, kata itu tertulis juga.
Ya Allah, alhamdulillahirabbil'alamin. Mungkin Dia sedang menguji kesabaranku tuk bertemu 2 guru besarku yang super power. Yang satu killer, yg satu super busy. Subhanallah lengkap sudah. Tanggal 13 Feb 2015 resmi aku mendaftar seminar proposal. semoga bisa menjalani ujian seminar proposal dgn lancar. aamiin. salam mahasiswa semester tua :D hehe

Novel Mahasiswi IAIN Surakarta Dapat Penilaian dari Kemendikbud

Diterbitkan tanggal 9 Februari 2015

SINAR – Salah satu kader Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Sholihah, Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2011 telah menerbitkan novel perdananya. Penulis yang bernama pena Alifah Barizah mengungkapkan rasa kebahagiaannya ini di sela-sela launcing novel perdananya kepada Sinar, Sabtu (7/2).

“Saya sangat senang sekali karena novel perdana saya telah diterbitkan oleh salah satu penerbit di Solo, Adi Citra Era Intermedia divisi Selaksa Publishing. Jenis novel saya ini merupakan novel anak-anak. Alhamdulillah novel ini juga mendapat penilaian dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinyatakan layak untuk digunakan sebagai sumber belajar pada jenjang SD/MI kelas Pemula dengan SK No. 13378/H3/LL/2014 tanggal 8 Desember 2014”, jelasnya kepada Sinar.

Novel anak yang berjudul Sang Peneliti Kecil ini menceritakan tentang rasa keingintahuan seorang anak SD terkait dunia sains. Harapannya semoga novel perdananya ini bisa menjadi rekomendasi para orang tua untuk bacaan anak-anaknya. Karena di era saat ini mencari bacaan anak-anak yang aman dan berkualitas sangat jarang imbuhnya. Mahasiswi yang aktif di Unit Pers Pandawa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini juga mengungkapkan bahwa saat ini baru menunggu novel keduanya yang baru saja ditawarkan ke salah satu penerbit. Untuk judulnya masih dirahasiakan. Semoga novel kedua juga sukses di pasaran, jelasnya kepada Sinar. (Agus)

Travelling With Crew Pandawa

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah diperkenankan nulis blog lagi, rasanya dah lama ni nggak nulis di blog. long time no see :(
hehe tp nggak papalah. Alhamdulillah masih diberi kesempatan.
Oh ya Salam Hebat Buat Kita semua. Bagaimanapun keadaan kia sekarang, kita harus optimis kita hebat. Dengan kehebatan kita mari kita senantiasa bersyukur. Karena ada yang lebih hebat lagi diatas segalanya yakni Allah SWT.
Oh ya Sob, Kemarin 4 Februari 2015, ane (wuich ane bahasa mana tuh) hehe dan 2 sohib ane si deden dan ulpi travelling nih. Awalnya ane berniat mau wawancara saja. Ternyata narasumbernya super sibuk. Ia baru ngabari kalau siang2 habis zuhur. Sudah berusah njarkom anggota Pandawa tapi yang lain belum bisa ikut. Ada agenda masing2. Its ok no problem. Kita bertiga aje. Ya kita jalan2 aja. Seperti si bolang tuh, bocah petualang. Berangkat ke MJ8 (Mojolaban) hehe. Rumahnya Mas Aries Adenata. Wuich seru banget. seperti si dora tuh, menyiapkan peta dulu. Coz kita nggak tau tempatnya. Temen ane tuh si deden yg baca petanya. Aku mah yg jadi sopirnya.eits malah ngelantur. be seriously!

Oke, kembali ke BLOG. :)
Tau nggak  Aries Adenata itu siapa? ia pengisi rubrik Dunia Sastra di Majalah Pandawa lho. Ketika tim detektif ke sana (ane, deden, dan ulpi) untuk menginterogasinya, ia sungguh wellcome. Nah, kami terpana akan segudang prestsi dan karyanya. Subhanallah bingits, bener2 menginspirasi. Di sana juga ada Rumah Pelangi lho. setiap Senin dan Jumat digunakan untuk kegiatan bersama anak2 di sana. GRATIS. Menurut Aries, hal itu dilakukan karena merupakan bagian ladang amal yang ia tanam. Aries yang merupakan alumni IAIN Surakarta ini mengukir jejak peradabannya lewat pena. (Menulis). Yup bener bingits. Ingin tahu kisah inspiratif selengkapnya dari tokoh ini? Nantikan di rubrik dunia sastra Majalah Pandawa. :)