Berbagi ^Salam Hebat^

Minggu, 28 September 2014

contoh resensi buku




“Cahaya” Memancar dari Langit Eropa
Judul: 99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis: Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit: PT Gramedia
Tebal: 410 halaman

            Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berhasil menggambarkan bumi Eropa yang ternyata disinari oleh peradaban Islam. Novel ini dipenuhi dengan nuansa yang sangat fantastis saat Islam Berjaya di masa silam. Kebesaran Islam beberapa abad lalu mampu berjalan berdampingan meangkul semua umat baik yahudi, nasrani, maupun muslim sendiri. Pergolakan antara keyakinan yang berbeda tidak membuat perpecahan di bawah pimpinan Sang Khalifah di masa itu.
            Apa yang kian diketahui pada umumnya tentang Eropa, sebuah tempat yang sangat beradap, banyak ilmuwan yang berasal dari sana, teknologi yang canggih, serta tempat-tempat yang fantastis. Layaknya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepak Bola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola-gondola di Venezia. Segala keindaan dari bangunan-bangunan yang ada beserta tip-tip perjalanan. Namun, tak sekedar itu, kisah perjalanan penulis mampu mengantarkan pembaca untuk mejelajah tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Eropa menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Dari menjelajah, penulis menjadi semakin mengenal identitasnya serta menambah rasa cintanya terhadap Islam.
            Eropa dan Islam yang berabad-abad lamanya merupakan pasangan yang serasi. Hubungan yang harmonis kandas di tengah jalan karena adanya pihak-pihak yang iri, merusak hubungan keduanya. Luka dan dendam akibat Perang Salib masih membekas. Tidak dipungkiri, peradaban Islam mengalami kemunduran selama berabad-abad terakhir. Hal ini, membuat kancah dunia, terutama umat Islam sendiri memandang bahwa Islam itu terbelakang.
            Banyak yang tidak lagi mengenal sejarah umat Islam pada masa lalu. Pada masa lampau, banyak tokoh muslim yang menorehkan tinta emasnya dalam peradaban dunia. Segudang prestasi yang tak pernag digali akhirnya tertimbun oleh barang baru yang kini mengenyampingkan  jasa para pejuang terdahulu.
 Teritori kekhalifahan Umayyah hampir 2 kali lebih besar daripada wilayah kekaisaran Roma di bawah Julius Caesar. Tidak tahu pula bahwa peradaban Islam-lah yang telah memperkenalkan Eropa pada Aristoteles, Plato, Socrates, serta ilmuwan lain yang telah diunggulkan pada masa kini. Cordoba, ibu kota kekhalifahan Islam di Spanyol pun pernah menjadi pusat perhatian dunia, yang membuat Paris dan London mengernyitkan dahi.
Perjalanan penulis tak hanya traveleling seperti biasanya. Perjalanan yang membuatnya lebih cinta Islam sekaligus membuat Hanum Salsabiela mulai berhijab. Ia yang sebelumnya tak mengenakan jilbab menjadi paham bahwa salah satu diwajibkannya berhijab sebagai identitas seorang muslim yang membedakannya dengan keyakinan lain.
99 cahaya kesempurnaan yang dipancarkan Islam di bumi Eropa membuka mata semuanya bahwa Islam pernah menjadi sumber cahaya yang terang benderang ketika Eropa diliputi abad kegelapan.  Vienna, Paris, Madrid, Cordoba, Granada, Istanbul, merupakan saksi bisu bahwa Islam telah berjaya di benua yang kini jauh dari nilai-nilai Islam.
Novel ini sungguh tebal dan penyebutan nama-nama asing yang membuat pembaca harus lebih fokus untuk memahaminya. Namun, penuturan kata dan penggambaran tentang Eropa yang runtut dapat membantu pembaca. Novel ini sangat layak dibaca oleh sipapun, terutama umat Islam agar lebih mendalami sejarah peradaban Islam di masa lampau.




                                                                                   

Bye: Alifah Barizah
                                                                                                                Komunitas: ISIS, FLP Solo Raya
Email: sholikahikah@yahoo.co.id