Cukupkah Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu???
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika
kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan
kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan
hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus,
tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.
Sering kita dengar istilah mahasiswa kupu-kupu
alias mahasiswa yang hanya kuliah pulang-
kuliah pulang. Mahasiswa yang tidak pernah atau bahkan bersikukuh tidak mau
mengikuti organisasi atau kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan. Apatis
terhadap organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya
memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur
dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta
berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun
biasanya sosok mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah
dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan
masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi
sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia kerja'. Tipologi
mahasiswa ini lebih pada sikap pragmatis yang dimilikinya yaitu kuliah
secepatnya, lulus jadi sarjana dan ‘siap kerja'. Sesederhana itukah?
Oleh karenanya, tentunya mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, dalam memasuki
dunia kampus sudah mempunyai gambaran bagaimana harus bersikap. Dan pastilah
diharapkan menjadi mahasiswa yang ideal, yaitu mahasiswa yang mempunyai
kemampuan intelektual baik sesuai bidang keilmuan yang dipilih dengan tanggung
jawab, juga mempunyai kemampuan dalam berorganisasi dan bersosialisai dengan
lingkungannya serta peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat. Yang
terpenting adalah dalam melakukan kegiatan perkuliahan dan organisasi tersebut
mahasiswa harus mampu membagi waktu dan dengan cermat menentukan prioritas dari
kegiatan-kegiatan yang akan dijalaninya. Tidakkah ingin bila lulus kelak
menjadi sarjana plus, yaitu sarjana yang tidak hanya pintar dalam keilmuannya
tapi juga mampu bersosialisasi dan berorganisasi dengan baik.
Pentingnya berorganisasi bagi mahasiswa, kini dapat dirasa beberapa
manfaatnya, diantaranya yaitu:
1.
Memperluas pergaulan
2.
Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3.
Membentuk pola pikir yang lebih baik
4.
Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6.
Melatih leadership (kepemimpinan)
7.
Belajar mengatur waktu
8.
Memperluas jaringan (networking)
9.
Mengasah kemampuan social
10. Ajang latihan dunia kerja
yang sesungguhnya
Sudah sepantasnya sebagai mahasiswa yang dikenal dengan “Agent of Change” mampu merubah dirinya
menjadi lebih berkualitas. Kita harus
melakukan perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak
dan pasti akan terjadi dengan bergerak, tidak hanya “diam”.
Berdasarkan Qur’an surat Ar-Ra’d :
11, dimana dijelaskan bahwa suatu kaum harus mau berubah bila mereka
menginginkan sesuatu keadaan yang lebih baik. Lalu berdasarkan hadis yang
menyebutkan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang
yang beruntung, sedangkan orang yang hari ini tidak lebih baik dari kemarin
adalah orang yang merugi. Oleh karena itu betapa pentingnya arti sebuah
perubahan yang harus kita lakukan.
Ada pesan yang sangat bermakna bagi kita yang statusnya mahasiswa,
khususnya mahasiswa baru, Janganlah
menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan
pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di
bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Janganlah cukup menjadi “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Janganlah cukup menjadi “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Di kampus tercinta kita ini, ada
banyak sekali UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Salah satunya UKM LDK (Lembaga
Dakwah Kampus). Lembaga Dakwah Kampus merupakan unit kegiatan mahasiswa yang mewadahi
atau mengembangkan minat mahasiswa dalam bidang keagamaan, Insya Allah
banyak ilmu yang didapat ditambah full barokah J. So… mari
berbondong-bondong bergabung di UKM LDK. Kami tunggu ya… J
|
|||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar