Solopos, 13 April 2016
oleh: Sholikah
SNACK
PASIR
Kisah
ini terjadi saat Lady Cempluk bersama rekan-rekannya mengadakan rapat bulanan
guru. Lady Cempluk ialah salah satu pengajar di SMP Kota Wonogiri. Akhir bulan ini, SMP Lady Cempluk akan rapat di
Pantai. Guru-guru mencari tempat yang asyik untuk rapat. Dipilihlah Pantai
Teleng Ria, Pacitan.
Hari
H pun tiba, mereka berbondong-bondong naik bus menuju Pantai Teleng Ria. Sampai
di sana, mereka menggelar tikar di bawah jajaran pohon kelapa. Suasana rapat
sungguh menyenangkan diiringi dengan hembusan angina. Snack kardusan pun
dibagikan. Lady Cempluk masih keying, alhasil snacknya masih utuh di
sampingnya. Ia taruh di atas tikar. Lalu tak lama kemudian rapat pun usai. Sehabis
rapat, guru-guru menuju pantai. Barang-barang ditinggal di atas tikar.
Lady
Cempluk yang nota bene seneng kece langsung jejingkrakan. Mlayu sekdewe.
Para guru keceh cebar-cebur. Setela
dirasa cukup, mereka pun mentas. Ada yang mampir ke warung dulu untuk
beli makan. Cempluk yang dari tadi belum makan merasa kelaparan. “O iyo, aku
jek duwe snack. Ra sah jajan” pikirnya. Ia menuju lokasi awal. Kardus snacknya
masih utuh. Lha ndilalah, mak jegagik, “Aaaargh!”
Jon
Koplo, kepala sekolah, yang baru saja datang ikut kaget. “Ada apa, Pluk?”
“Niki
lhe Pak, snack kulo isine pasir.”
Koplo
ngguyu ger-geran. “Oalah, iku mesti kanginan Pluk. Klosone mbalik. Pasire
mlebu neng kerdusmu.”
Cempluk
gero-gero. Gelo.
“Makane
Pluk, duwe snack i ndang dipangan!” koplo tertawa lepas sementara Cempluk mrengut
mbecucu. Snack nya kemasukan pasir karena angin yang berhembus besar. Tikarnya
pun melipat sendiri hingga kardus snacknya membuka lalu kemasukan pasir.
oleh: Sholikah
KINOKO CHIPS
Jl. Wijaya Kusuma 2 no 8 RT 1/4 Kauman, Surakarta