“Cahaya”
Memancar dari Langit Eropa
Judul: 99
Cahaya di Langit Eropa
Penulis:
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit:
PT Gramedia
Tebal: 410
halaman
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berhasil menggambarkan bumi
Eropa yang ternyata disinari oleh peradaban Islam. Novel ini dipenuhi dengan
nuansa yang sangat fantastis saat Islam Berjaya di masa silam. Kebesaran Islam
beberapa abad lalu mampu berjalan berdampingan meangkul semua umat baik yahudi,
nasrani, maupun muslim sendiri. Pergolakan antara keyakinan yang berbeda tidak
membuat perpecahan di bawah pimpinan Sang Khalifah di masa itu.
Apa
yang kian diketahui pada umumnya tentang Eropa, sebuah tempat yang sangat
beradap, banyak ilmuwan yang berasal dari sana, teknologi yang canggih, serta
tempat-tempat yang fantastis. Layaknya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser
Mozart, Stadion Sepak Bola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola-gondola di
Venezia. Segala keindaan dari bangunan-bangunan yang ada beserta tip-tip
perjalanan. Namun, tak sekedar itu, kisah perjalanan penulis mampu mengantarkan
pembaca untuk mejelajah tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Eropa menyimpan
sejuta misteri tentang Islam. Dari menjelajah, penulis menjadi semakin mengenal
identitasnya serta menambah rasa cintanya terhadap Islam.
Eropa
dan Islam yang berabad-abad lamanya merupakan pasangan yang serasi. Hubungan
yang harmonis kandas di tengah jalan karena adanya pihak-pihak yang iri,
merusak hubungan keduanya. Luka dan dendam akibat Perang Salib masih membekas.
Tidak dipungkiri, peradaban Islam mengalami kemunduran selama berabad-abad
terakhir. Hal ini, membuat kancah dunia, terutama umat Islam sendiri memandang
bahwa Islam itu terbelakang.
Banyak
yang tidak lagi mengenal sejarah umat Islam pada masa lalu. Pada masa lampau,
banyak tokoh muslim yang menorehkan tinta emasnya dalam peradaban dunia.
Segudang prestasi yang tak pernag digali akhirnya tertimbun oleh barang baru
yang kini mengenyampingkan jasa para
pejuang terdahulu.
Teritori
kekhalifahan Umayyah hampir 2 kali lebih besar daripada wilayah kekaisaran Roma
di bawah Julius Caesar. Tidak tahu pula bahwa peradaban Islam-lah yang telah
memperkenalkan Eropa pada Aristoteles, Plato, Socrates, serta ilmuwan lain yang
telah diunggulkan pada masa kini. Cordoba, ibu kota kekhalifahan Islam di
Spanyol pun pernah menjadi pusat perhatian dunia, yang membuat Paris dan London
mengernyitkan dahi.
Perjalanan penulis tak hanya traveleling seperti
biasanya. Perjalanan yang membuatnya lebih cinta Islam sekaligus membuat Hanum
Salsabiela mulai berhijab. Ia yang sebelumnya tak mengenakan jilbab menjadi
paham bahwa salah satu diwajibkannya berhijab sebagai identitas seorang muslim
yang membedakannya dengan keyakinan lain.
99 cahaya kesempurnaan yang dipancarkan Islam di bumi
Eropa membuka mata semuanya bahwa Islam pernah menjadi sumber cahaya yang
terang benderang ketika Eropa diliputi abad kegelapan. Vienna, Paris, Madrid, Cordoba, Granada, Istanbul,
merupakan saksi bisu bahwa Islam telah berjaya di benua yang kini jauh dari nilai-nilai
Islam.
Novel ini sungguh tebal dan penyebutan nama-nama asing
yang membuat pembaca harus lebih fokus untuk memahaminya. Namun, penuturan kata
dan penggambaran tentang Eropa yang runtut dapat membantu pembaca. Novel ini
sangat layak dibaca oleh sipapun, terutama umat Islam agar lebih mendalami
sejarah peradaban Islam di masa lampau.
Bye: Alifah Barizah
Komunitas:
ISIS, FLP Solo Raya
Email: sholikahikah@yahoo.co.id