Alhamdulillah, kemuat di Solopos, Rabu 10 Februari 2016
BOTOL BEKAS
Kisah ini terjadi saat Jon Koplo, ayah Lady Cempluk sedang sibuk membuat kandnag ayam di belakang rumah. Ia wira-wiri mencari sesuatu. Keluar masuk rumah. Di dalam rumah ada Lady Cempluk yang sedang membantu ibunya, racik-racik masakan.
Melihat Jon Koplo yang kebingungan, akhirnya istrinya bertanya.
Ternyata Jon Koplo sedang mencari botol bekas yang tidak terpakai.
Gendhuk Nicole, istrinya, turut membantu mencarikan dan akhirnya ketemu.
"Wes iki wae Pak, ora kanggo," ujar Gendhuk Nicole.
Cempluk yang asyik memasak tidak ngeh perihal apa yang dibawa Bapaknya itu. Tiba-tiba, mak jegagik...
"Pae... niku tupperware kulo!" teriak Cempluk. Kontan Jon Koplo dan
Gendhuk Nicole kaget mendengar teriakan Cempluk. "Tupperware i opo to,
Nduk?" ujar mereka bersamaan.
"Oalah" Cempluk gedhek-gedhek karo mbesungut.
Bapak dan ibunya tidak tahu kalau botol minum dari tupperware itu
harganya sangat mahal dan kualitasnya bagus. Itu tempat minum Cempluk
dari beberapa hari yang lalu ketlisut. E lha dalah,
malah sekarang nasibnya tidak terselamatkan. Botol tupperware Cempluk
sudah digorok jadi 2 oleh Jon Koplo. Katanya buat penyangga di bagian
kandang ayam.
Jon Koplo dan Lady Cempluk biasa-biasa aja melihat kecemberutan
anaknya. Mereka anggap botol yang jatuh di bawah meja tadi adalah botol
bekas, wes ra kanggo. Dadi yo sah-sah wae yen diiris.
Cempluk hanya bisa pasrah melihat botol kesayangannya itu. Maklum.
Sholikah
Pengajar SD IT Al-Ihsan
Jl.Solo-Semarang
KM 10 , Dukuh Kalangan, Ngasem, Colomadu, Karanganyar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar